Kurang lebih 1 bulan mencari info dari sesiapa saja dari kawan saya yang masih mempunyai radio receiver semacam ini dan ternyata tak satupun yang punya. Berkali kali jalan ke pasar klitikan juga tidak ada yang sreg dihati. Akhirnya saya putuskan untuk mencarinya lewat OL shop.
Mulailah saya ketik di mesin pencari dengan beberapa key
word seperti Radio jadul, radio antik,
radio vintage dan lain-lain. Maka muncullah banyak sekali gambar-gambar radio
exotis yang menggoda hati saya dengan keseksian yang dimiliki masing-masing.
Setelah beberapa kali memilih gambar untuk melihat detail
radio yang saya inginkan akhirnya hati ini saya tambatkan pada Radio Telesonic
NT-708. Radio ini sangat menarik bagi saya terutama harga yang ditawarkan oleh
penjualnya (Dari daerah Wonogiri) dengan sekali tawar langsung dikasih dan
sudah free ongkir 😁.
Beberapa hal yang saya suka dari radio ini adalah umurnya
yang lebih tua dari saya (maaf tidak sedang bicara soal asmara 😆😆😆 ),casing yang
terbuat dari plastik, ada beberapa varian warnanya dan yang lebih penting lagi mesinnya yang masih
menggunakan varco besi sehingga lebih awet.
Sampailah dibagian yang mendebarkan selama perjalanan
mendapatkan radio tersebut yaitu saling tukar alamat dan nomor HP, dalam sesi
ini dia (penjual) egois, dia menanyakan nama, alamat bahkan nomor telephone saya, sedangkan dia sedikitpun tak memberikan
informasi tentang personal identitasnya (sungguh tidak adil) dan parahnya lagi
dia malah memberikan foto screen shoot nama dan nomor
rekening kepada saya dengan diembel embeli
rayuan garingnya....”Transfernya ke No.Rek ini ya mas...” 🙈🙈🙈
Tiga hari setelah proses lamaran transaksi dengan
rasa was-was menunggu akhirnya Radionya datang juga , langsung saja saya buka bungkus
paketan bertuliskan “JANGAN DIBANTING, RADIO” . Bungkus paketan itu tampak kusut
dan kurang menarik yang itupun sudah dimintakan maaf oleh penjualnya (maaf
packingnya tidak rapi mas) dan sayapun atas nama cinta saya juga sudah memaafkannya (iya
tidak apa-apa yang penting isinya kok)
Untuk pertama kalinya setelah kurang lebih 25 tahun saya
bisa melihat radio seperti itu lagi, sambil saya coba nyalakan ingatanku
langsung terbang menuju masa lalu, sandiwara radio, wayang kulit, varia
nusantara,butir-butir pasir dilaut, musik tabla, lomba bintang radio dan
televisi, siraman rohani Islam oleh KH. Zainudin MZ dan lagu-lagu kesukaan yang duputar dalam acara
semacam“tangga lagu minggu ini“ dan lain-lain.
Oh iya dulu juga ada acara “Syair dan Lagu” dimana penyiar
membacakan syair sebuah lagu secara pelan-pelan perkata dan diulang-ulang, dan
pendengar dirumah mencatatnya 😆😆😆
10 menit berlalu anganku melambung kemasa lalu ketika
tiba-tiba lamunanku dikejutkan oleh asap yang keluar dari radio bersamaan
semakin pelannya suara radio, saking asyiknya melamun saya lupa kalo baterai yang
saya gunakan untuk menyalakan radio itu 8,2 volt sedangkan kebutuhan tegangan
radio hanya 6 volt...ciloko...luluh lantak perasaan saya pada saat itu, ibarat
gadis yang sedang kasmaran yang sedang maskeran dan pecah maskernya gegara
tertawa melihat ingus adiknya dihidung, hadeeeh....
Namun pada Akhirnya setelah saya reparasi, radio
tersebut berfunsi seperti semula, beruntung masih bisa mendapatkan part yang
asli di sebuah toko elektronik di Semarang.