(Video: Dari teman saya digrup, dari grup temanya teman saya, dari grup temannya temannya teman saya sampai pada google.
Sebagian orang mengatasi ketakutan akan bayang-bayang dengan cara menambah cahaya untuk menerangi sisi gelapnya sehingga bayang-bayang tersebut dengan sendirinya menghilang. Menambah pengetahuan, menambah pengalaman, memperluas pergaulan sehingga sisi gelap dalam diri menjadi terang.
Namun sebagian orang mengatasi ketakutan akan bayang-bayang sendiri justru lari menuju kegelapan dengan harapan dapat menghindari terjadinya bayangan, tanpa disadari bahwa sebenarnya didalam kegelapan itu banyak ancaman-ancaman berbahaya yang tidak dapat diantisipasi dan diatasi karena disekitarnya gelap.
Bahkan ada juga yang menghilangkan bayangan dengan cara menutupi sumber cahayanya. Menutup diri, membiarkan diri tidak tau akan sesuatu yang pada akhirnya itu dijadikan alasan untuk menghindar dari tanggung jawab, lepas tangan atas sesuatu yang terjadi pada dirinya sendiri dengan berkata "Lha aku ora reti kok"
Kesalahan karena ketidak tahuan mungkin saja termaafkan namun kesalahan dikarenakan malas berusaha untuk mencari tahu itu tak termaafkan.
Ketakutan terhadap bayang-bayang sendiri pernah saya alami bahkan sering, yaitu ketika bayangan saya lebih tinggi dan besar sehingga nampak lebih gagah dari badan saya. Tinggi badan saya hanya 165 cm (tertulis di SIM C) hasil mark up tentunya. Sedangkan bayangan saya bisa satu setengah kali tinggi badan saya bahkan bisa sampai dua kali lipat (ini kan horror....)
Tapi kini saya sadar tinggi rendahnya bayang-bayangku tergantung bagaimana saya menempatkan diri saya terhadap cahaya. Disaat saya menempatkan diri saya lebih tinggi dari cahaya maka bayang-bayangku menjadi lebih tinggi dan sebaliknya jika saya memposisikan diri saya lebih rendah terhadap sumber cahaya maka bayang-bayang saya menjadi rendah bahkan dibawah telapak kaki saya, dan Ilmu adalah cahaya (Al 'Ilmu Nuurun) maka posisikan ia diatas kita
Kesalahan karena ketidak tahuan mungkin saja termaafkan namun kesalahan dikarenakan malas berusaha untuk mencari tahu itu tak termaafkan.
Ketakutan terhadap bayang-bayang sendiri pernah saya alami bahkan sering, yaitu ketika bayangan saya lebih tinggi dan besar sehingga nampak lebih gagah dari badan saya. Tinggi badan saya hanya 165 cm (tertulis di SIM C) hasil mark up tentunya. Sedangkan bayangan saya bisa satu setengah kali tinggi badan saya bahkan bisa sampai dua kali lipat (ini kan horror....)
Tapi kini saya sadar tinggi rendahnya bayang-bayangku tergantung bagaimana saya menempatkan diri saya terhadap cahaya. Disaat saya menempatkan diri saya lebih tinggi dari cahaya maka bayang-bayangku menjadi lebih tinggi dan sebaliknya jika saya memposisikan diri saya lebih rendah terhadap sumber cahaya maka bayang-bayang saya menjadi rendah bahkan dibawah telapak kaki saya, dan Ilmu adalah cahaya (Al 'Ilmu Nuurun) maka posisikan ia diatas kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar