Kamis, 28 April 2016

Pembantu ndoro meneer


Ditempat saya ada tempat yang bernama Jati Teken, tempat itu berupa kuburan namun hanya beberapa saja orang yang dikubur disitu.ini terbukti hanya terdapat sedikit saja nisan yang ada.

Bernama Jati Teken, konon pohon besar yang ada ditempat itu berasal dari tongkat (teken) kayu  jati yang ditancapkan dan tumbuh menjadi pohon jati.

Walaupun menceritakan jaratan (kuburan) namun saya tidak sedang akan menulis kisah mistis, klenik ataupun sejenisnya. Hanya sedikit sejarah dan beberapa kejadian masa lalu yang mengiringinya.

menurut sejarahnya wilayah tempat tinggal saya dulu adalah pabrik milik belanda yaitu pabrik pengolahan bahan baku pembuatan karung goni. Disepanjang perempatan sampai rumah saya kurang lebih 150 m dulu adalah kolam-kolam tempat merendam daun nanas yang akan diambil seratnya sebagai bahan baku karung goni. Karena pabrik milik belanda maka banyak juga orang belanda yang bermukim disitu.

Oleh karena itu tempat saya disebut Loji, (Loji : rumah belanda). Kalau kantor Bapak Jokowi dulu ketika masih jadi Walikota Solo adalah Loji Wetan, maka tempat saya adalah Loji Kulon karena terletak disebelah barat dusun traban :D.

Cukup lama belanda berdomisili diwilayah tempat saya tinggal, hingga ada juga keluarga mereka yang meninggal dan mereka kuburkan di Jati Teken. Jadilah Jati Teken sebagai kuburan khusus keluarga orang belanda.

Suatu ketika di Traban ada pendatang tak dikenal meninggal karena sakit. Oleh penduduk mau dimakamkan di Jati Teken karena itu yang terdekat, namun ditolak oleh orang belanda dengan alasan itu adalah kuburan khusus belanda. Berikut ini ilustrasi percakapan mereka :D

Belanda : Mau kau kubur di mana itu mayat hei...
Penduduk : Anu ndoro.... di Jati Teken.
Belanda : Ney...ney... tidak boleh...
Penduduk : Kenapa ndoro ..?
Belanda : Itu kuburan khusus orang belanda.
Penduduk : Tapi ndoro....
Belanda : Tidak boleh....

Penduduk : Tapi ndoro kalau orang ini dikubur di situ maka dia akan jadi pembantu keluarga tuan yang dikubur disitu juga....

Belanda : wel..wel...begitu ya...kalo begitu silahkan dikubur disitu...

Haha... yen ngeneki sing bodho sopo jal...?
Hadeeeh.... :D
(Crita soko mbokku).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar