Kamis, 30 Maret 2017

MANGUT





Bicara masalah makan memang tidak ada habisnya, apalagi kita orang indonesia sangat kaya akan variasi kuliner. dari Sabang sampai Merauke dari Nias sampai Pulau Rote semua daerah mempunyai makanan khas masing-masing. dengan bahan baku dari daerah masing-masing pula. dari daerah yang dekat saya saja sudah banyak mulai dari makanan yang telah melegenda seperti lempok, mendud, getuk, bubur cetil dan banyak lagi sampai pada jenis makanan debutan baru seperti salome, cilok, bakso kojek tahu bulat dll.

Banyaknya acara televisi yang menyuguhkan program kuliner dari tahun ke tahun juga merupakan bukti bahwa negara kita very Delicius dan yummy, dulu ada acara : Aroma (host : Sisca Soewitomo), Selera Nusantara yang kemudian berganti menjadi Resep Oke Rudy (Host : Rudy Choirudin), Hidangan Ramadhan (Host : sisca Soewitomo), sampai acara kuliner yang super duper extreme atau lebih tepatnya "NGGRAGAS" yaitu "EXTREME KULINER" haha..,
Betapa tidak nggragas coba .... dalam acara itu si presenter "Miea Kusuma" mencicipi masakan-masakan yang tidak lazim (bagi saya tentunya) seperti burger ular kobra, sop bulus, bothok sarang tawon dan lain-lain.

Begitu banyaknya jenis kuliner, begitu banyaknya resep makanan namun bagi saya masakan istri tetap nomor 1 (dalam todongan pisau dapur hihi....), seperti kemaren istri masak sayur terong dengan ikan mangut. bagi saya ikan mangut atau saya lebih suka menyebutnya sangitan adalah salah satu lawuh yang berkarakter, yaitu bau sangitnya itu lho bikin ga nahan hehe...

Seperti hari selasa kemarrn pas tanggal merah, saya nganter istri ke pasar Karanglangu, saya melihat ikan mangut, langsung saja istri saya suruh beli, setelah beli kelapa dan bumbu lain kami pun pulang, namun mangut baru dimasak hari berikutnya karena hari itu istri sudah memasak yang lain.

Hari Rabu setelah pulang dari sekolah saya langsung ditawari makan oleh istri " Maem mas mangute wis tak masak " saya pun langsung ambil piring saya penuhi piring itu dengan nasi dan sayur terong dan mangut, Selain karena lapar (karena sejatinya lawuh nasi paling lezat adalah rasa lapar), bau mangut yang sangit itu begitu menggoda selera makan dan saya pun makan dengan lahapnya.

Kok kowe ora maem dek ? tanya saya pada istri 

Wis kok, ning ora nganggo mangut. Jawab istri

Lha nopo ?

Aku weruh sisike gilo, kok koyo sisik ulo pyton yo mas, ojo-ojo kuwi daging ulo pyton mas....? hiii....nggilani...

Mak jenggirat, ngadek aku karo ngomong, koyo "EXTREME KULINER" wae mangan daging pyton yo ra mungkin lah....

lha kwi sisike persis kok....(istriku tetep ngeyel)

yo ra mungkin lah..., mosok daging pyton regone mung 4,500 sak plastik, .tur meneh kapan Yu Patimah (penjual mangut) leh ning hutan Amazon golek ulo pyton haha....(istri ikut tertawa), tapi tetap saja bilang bau mulut saya "Bau Pyton", weh ganti nich....bukan "Mulut Bau Naga" tapi "Mulut Bau Pyton"


"SALAM NGGRAGAS"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar