Senin, 27 Maret 2017

Aku Dipaksa Aku pun Tersenyum


Saya,
Rumah saya terletak diujung aspal pondok gede jalan buntu,  + 100 m dari perempatan Traban . Untuk berangkat kerja bisa melewati perempatan tersebut kemudian kekanan, sampai pertigaan kekanan lagi terus lurus mengikuti jalan tersebut sampai ke tempat kerja. namun saya lebih suka lewat gang kecil depan rumah saya karena akan menyingkat jarak tempuh kurang lebih 300 m.

Kang Muh
Orang pasar Kalimaling memanggil namanya "Kang Muh", saya tidak tahu nama komplitnya meskipun sering memboncengkan dia setiap berangkat ke pasar khususnya hari Pon dan Kliwon (Pasaran Kalimaling) ndilalah saja berangkatnya bisa sering bareng, mungkin karena dia yang berangkat pagi atau mungkin karena saya yang berangkat kerja terlalu siang hehe...

Kemarin lusa tidak seperti biasanya saya berangkat lebih pagi, saya fikir pasti tidak akan barengan Kang Muh. dan benar saja sudah separuh perjalanan saya tidak lihat Kang Muh yang biasanya sudah berjalan sampai di jembatan Dukuh, sampai saat saya telah berada diluar desa saya rasakan ada yang aneh di tas saya "Kok tasku enthing men yo ?" bisikku dalam hati haha.... dan benar saja setelah saya periksa.... semprul...laptopku ketinggalan, terpaksa saya balik lagi.

Sampai dirumah motor saya parkir dijalan tanpa saya matikan, setelah ambil laptop saya berangkat lagi dan anehnya saya tak berfikir untuk melewaati jalan yang biasanya yang lebih dekat namun saya lewat perempatan yang tentunya lebih jauh hanya dikarenakan saya malas untuk memutar balik motor yang saya parkir dijalan tadi.

Dan.....jreng...jreng...jreng....persis diperempatan saya ketemu Kang Muh haha..., padahal andai saja saya tadi mau membalik putar motor saya dan lewat jalan biasanya maka saya tidak akan ketemu Kang Muh dan tidak akan memboncengkannya hari itu hehe...."Disisni saya merasa dipaksa dan saya tersenyum"

Memang kalo sudah rejeki tak akan kemana, percoyo wae karo Gusti Alloh...

Yo kang muh yo....

:D 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar