Minggu, 03 Januari 2016

S.Gb , Sarjana Genteng Bocor......



2001 saya lulus kuliah, lazimnya orang yang lulus tentu hatinya senang atau pura pura senang, dan saya termasuk yang pura pura senang, karena bagi saya awal-awal lulus = nganggur. Celakanya pemikiran saya ini berpengaruh pada euforia prosesi wisuda dan thetek mbengek yang mengikutinya (sesi foto foto).

Saya masih ingat tahun 2001 belum ada hand phone berkamera dengan resolusi tinggi. Jangankan HP berkamera, punya HP dengan nada dering poliponik saja rasanya sudah sangat merdu ditelinga, canggih dan masih langka. Oleh karena itu media untuk foto-foto masih menggunakan kamera analog dengan media penyimpan berupa negatif film atau lazim disebut klis.

Begitu juga saya, walau lulus = nganggur namun apa salahnya mengabadikan moment nganggur, toh nganggur bukanlah aib yang harus ditutup-tutupi tapi hanyalah masa transisi dari lulus menuju bisa kerja (kan yo mung masalah suwe utowo sedeloke tow... hehe..). Sehari sebelum acara wisuda saya ke mall di kawasan simpang lima semarang untuk membeli kamera, tentu saja kamera analog dan negatif filmnya. Waktu itu saya membeli kamera merk Nikon dan1rol Fuji film asa 200. Selanjutnya pas hari H cekrek....cekrek....1 rol Fuji film isi 36 bonus 2 (bonus biasane kobong hehe..) habis untuk mengabadikan momen yang biasa-biasa saja itu.

Karena saya menganggap wisuda adalah kejadian biasa, negatif film yang sudah berisi momen wisuda yang sedianya akan saya buat kenang-kenangan pun tidak lekas saya cetak, jangankan dicetak saya cucikanpun tidak. hari berganti bulan dan tahun terlewati, timbul keinginan untuk bisa melihat kenangan tersebut, tapi terlambat....negatif film yang belum saya cucikan itu sudah rusak. Atem..... direwangi tuku kamera anyar jeeew..... yo wis lah rapopo..., satu-satunya kenangan  hanya foto hasil jepretan fotografer yang memang khusus dipersiapkan oleh panitia wisuda pada saat itu.

Lulus itu memang bahagia, namun kebahagiaan lulus secara sempurna baru saya rasakan awal tahun 2016 ini. Berawal  dari datangnya musim hujan tahun 2015 yang tentunya ini menguji kelayakan genteng rumah saya (bocor atau tidak ), dan ternyata bocor.

Dari situlah timbul percakapan suami istri yaitu saya dan istri saya hehe..

Istri     : Mas gentenge bocor, reng e dho gapuk dipangan rayap
saya    : Ho o, kudu diganti kwi
istri      : Gek ndang diganti tow....., iso opo ora ? nek ora iso rugimen leh kuliah...
saya    : *(&^%#^)**@$%)((**%$536gm!#+ (Translate : Hubungane uopoooo... kuliah karo mbenekke
            genteng bocor...haha...)

Namun hari minggu 3 Januari 2016 pada akhirnya saya bisa mengganti genteng yang bocor dan kayu-kayunya yang telah lapuk dimakan rayap. Saat  itulah saya merasa lulus yang sesungguhnya.

Pokoke rugi yen Sarjana kok ora iso mbenekke genteng bocor.....hahaha.....hadeh....





2 komentar:

  1. hhhh,bnak.e genteng enten ijasah,e tow pak???/
    posting tentang hari pertama msuk sekolah.e pundi pak????? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ono zuh...gelare S.Gb, ahaha..
      tunggu saja...:P

      Hapus