Jumat, 19 Februari 2016

"Kacang Godog Untingan" bagaimana cara anda menikmatinya ?


Maaf jangan salah fokus saat melihat foto diatas, saya sedang tidak ingin membahas juice jambunya walaupun juice jambunya berwarna merah muda, lebih cantik dan lebih menggoda. namun percayalah cantik bukanlah hal utama yang utama adalah keimanannya.... haha...., saat ini saya sedang ingin membahas kacang rebusnya (kacang untingan).

 Jenis makanan ini tentu sudah tidak asing lagi dilidah kita, rasanya yang gurihnya level dewa ini membuat semua orang menyukainya dan saking gurihnya kalau sudah terlanjur makan akan sulit berhenti (Sampai titik darah biji kacang penghabisan).
Dan walaupun bagi sebagian orang menimbulkan alergi kulit (jerawat) atau meningkatkan asam urat namun tetap saja godaannya merobohkan pertahanan mereka untuk tidak makan kacang.
Boleh dibilang kacang rebus adalah salah satu makanan camilan favorit di zamannya, bahkan lintas generasi.

Sebenarnya dalam pengolahan kacang tanah yang mempunyai nama latin Arachis hypogaea L ini bisa disajikan dalam berbagai olahan seperti kacang bawang, kacang telur, kacang atom dan sebagainya namun direbus adalah cara yang cukup mudah, setidakbisa-bisanya kaum adam memasak, dengan sedikit instruksi akan bisa juga merebus kacang tanah. 

Masukkan air pada panci, masukkan kacang tanah yang telah dicuci, taruh diatas kompor nyalakan kompor, tunggu sampai matang, tambah sedikit garam akan menambah kegurihannya....mudah kan...?. 

Dalam penyajiannya  kacang rebus bisa disajikan dalam bentuk bijian (pithilan) ditaruh dalam piring ataupun diikat atau untingan seperti pada gambar diatas(biasanya untuk dijual). Bentuknya masih sama seperti dulu paling hanya talinya saja supaya terlihat kekinian yang dulunya terbuat dari iratan bambu kini diganti tali tafiah (mungkin karena lebih praktis atau memang sudah tidak ada lagi orang yang bisa ngirat bambu untuk tali).

Sekarang saya fokus pada yang untingan, bagi saya menikmati kacang rebus untingan itu unik dan ada makna filosofisnya, kita bisa menilai seseorang dari bagaimana caranya dia menikmati kacang untingan. ada 2 kriteria,  seperti apa kriteria tersebut...? lets cekidot....

1. Orang yang memakan kacang untingan dengan cara di ambil (dipithil) dari untingan dikupas lalu dimakan .    kacangnya dan kulitnya dibuang begitu saja.

Orang yang semacam ini didalam menangani suatu permasalahan selalu akurat (thas-thes), tuntas dan tidak menimbulkan masalah baru dikemudian hari. 

Namun dengan membuang begitu saja kulit kacangnya berarti mereka kurang menghiraukan orang disekitarnya tidak perduli bahwa sampah tersebut mengganggu.

2. Orang memakan kacang untingan denngan cara dibuka kulitnya tanpa terlebih dahulu di ambil (dipithil)     .   dari untingan , sehingga kulit masih menempel (kanthil) di untingannya.

Orang seperti ini selalu berhati-hati dalam menyelesaikan masalah selalu memperhatikan keadaan sekitar, hal ini tergambar dari caranya membiarkan kulit tetap dalam untingan sehingga tidak mengotori lingkungan sekita. namun orang seperti ini sering melakukan kesalahan sendiri sehingga dalammenyelesaikan masalah menjadi bertele-tele

Dengan membiarkan kulit tetap menempel pada untingan maka akan tercampur antara kacang yang masih ada isinya dengan kacang yang tinggal kulitnya, sehingga sering kali salah pencet kulit kacang sehingga makannya jadi lama hehe....

Anda termasuk yang mana pemirsa...?

Pesen saya satu hal pemirsa " Jangan pernah sekali-kali makan kacang tanah dan minum air putih saat perut anda kosong..!!!"

Menggko ndak "Mubal ning weteng" hahaha.....

2 komentar:

  1. PILIH VERSION 2 ..Hhh Biarlah bertele2.. Tapi..saling..menghargai.. ckckck

    BalasHapus
    Balasan
    1. good...tiap orang punya cara masing-masing

      Hapus